- Back to Home »
- Education , Langkah Evaluasi »
- Langkah Dalam Melaksanakan Evaluasi
Posted by : Unknown
Minggu, 05 Januari 2014
Creator: Ida Ayu Rsi Yogandari
ABSTRAK
Evaluasi sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran, seorang guru dapat dikatakan berhasil
dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi perubahan tingkah laku atau
pengetahuan pada siswanya ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan salah satu peran guru
yang disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh
mana proses belajar dilakukan selain itu guru harus dapat mengoreksi apakah
cara pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan seorang guru adalah memperhatikan
tahapan evaluasi pembelajaran agar dapat memberikan penilaian yang baik
bagi siswanya. Ada enam langkah dalam pelaksanaan
evaluasi pembelajaran yakni menyusun rencana
evaluasi hasil belajar, menghimpun
data, melakukan verifikasi
data, mengolah dan
menganalisis data, memberikan
interpretasi dan menarik kesimpulan, serta membuat aporan hasil evaluasi.
Kata kunci: evaluasi,
langkah-langkah evaluasi
PENDAHULUAN
Guru atau seorang pendidik tentu memiliki andil yang sangat
besar dalam keberhasilan siswa ketika belajar di sekolah. Seorang guru harus
memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk memotivasi siswa dalam belajar.
Guru yang baik tidak selalu merasa dirinya paling benar dan pintar akan tetapi
murid dijadikan sebagai tempat sharing atau saling menukar ilmu. Seorang guru
dapat dikatakan telah memberikan pembelajaran jika terjadi perubahan tingkah
laku terhadap siswanya tentunya kearah yang positif, juga menjadikan siswanya
tahu dan mengerti tentang ilmu pengetahuan yang disampaikan.
Dalam setiap proses pembelajaran pendidik hendaknya
mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil yang
dimaksud adalah baik, tidak baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat, dan
sebagainya. Pentingnya diketahui hasil ini karena ia dapat menjadi salah satu tolak
ukur bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang dia
lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Artinya, apabila
pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil yang baik, pendidik tentu dapat
dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran dan demikian pula sebaliknya.Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang
dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran. Untuk melaksanakan evaluasi dengan baik, diperlukan suatu
langkah-langkah yang tepat agar guru (evaluator) memiliki gambaran mengenai
proses evaluasi yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu dalam makalah ini akan
dibahas mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
PEMBAHASAN
Evaluasi sangat dibutuhkan dalam
berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak,
sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun
kegiatan lainnya. Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, seorang guru
dapat dikatakan berhasil dalam memberikan pembelajaran apabila telah terjadi
perubahan tingkah laku atau pengetahuan pada siswanya ke arah yang lebih baik.
Oleh karena itu, guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan
siswanya sehingga sangat penting bagi seorang guru mengevaluasi siswanya dengan
cara yang baik dan objektif. Sesuai dengan salah satu peran guru yang
disebutkan bahwa guru merupakan evaluator artinya, untuk mengetahui sejauh mana
proses belajar dilakukan selain itu guru harus dapat mengoreksi apakah cara
pembelajarannya itu harus diperbaiki atau dipertahankan. Selain itu, hal yang
perlu diperhatikan seorang guru adalah memperhatikan tahapan evaluasi
pembelajaran agar dapat memberikan penilaian yang baik bagi siswanya. Berikut
ini adalah paparan mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan evaluasi.
1.
Menyusun rencana
evaluasi hasil belajar
Sebelum
evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun lebih dahulu perencanaannya
secara baik dan matang. Perencanaan hasil belajar itu umumnya mencakup enam
jenis kegiatan, yaitu merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi, menetapkan
aspek-aspek yang hendak dikuasai, memilih dan menentukan teknik yang akan
dipergunakan, menyusun alat-alat yang akan dipergunakan dalam penialain hasil
belajar peserta didik, menentukan tolak ukur, dan menentukan frekuensi
evaluasi. Berikut ini akan dipaparkan keenam jenis kegiatan pada langkah
menyusun rencana evaluasi hasil belajar tersebut.
a.
Merumuskan tujuan
dilaksanakannya evaluasi
Kegiatan awal yang
dilakukan dalam tahap penyusunan rencana evaluasi hasil belajar adalah
merumuskan tujuan dilaksanakanya evaluasi tersebut. Perumusan tujuan evaluasi
hasil belajar ini sangat penting, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi
hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya dapat mengakibatkan
evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsinya. Rumusan tujuan tersebut
berpedoman kepada tujuan lembaga pendidikan tempat bertugas dan mata pelajaran
ang diasuh oleh guru bersangkutan.
b.
Menetapkan
aspek-aspek yang hendak dievaluasi.
Kegiatan
selanjutnya setelah menentukan tujuan diadakannya evaluasi yaitu menetapkan
aspek-aspek apa saja yang hendak dievaluasi. Penentuan tentang jenis aspek yang
dinilai ditentukan oleh tujuan evaluasi yang dilaksanakan. Seorang guru yang
mengajar suatu mata pelajaran tertentu dalam menetapkan aspek-aspek hasil
belajar yang akan dievaluasi dapat berpedoman kepada garis-garis besar materi
pelajaran seperti yang tercantum pada kurikulum, buku-buku pedoman atau
tujuan-tujuan tertentu yang harus dicapai dalam mata pelajaran yang diajarkan.
Dalam hal ini, aspek-aspek yang dinilai dapat meliputi aspek kognitif, aspek
afektif maupun aspek psikomotorik.
c.
Memilih dan
menentukan teknik yang akan dipergunakan
Setelah menetapkan
aspek yang hendak dievaluasi, kegiatan selanjutnya yakni memilih dan menentukan
teknik yang akan dipergunakan untuk menilai hasil belajar. Istilah teknik dalam
pembelajaran didefinisikan sebagai cara-cara yang digunakan oleh guru dalam
rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pada langkah ini, di dalam
melaksanakan evaluasi, guru hendaknya memilih teknik yang tepat agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai misalnya apakah evaluasi itu akan dilaksanakan
dengan menggunakan teknik tes ataukah teknik nontes. Jika teknik yang akan
dipergunakan itu adalah teknik nontes, apakah pelaksanaannya dengan menggunakan
pengamatan (observasi), melakukan wawancara (interview), maupun menyebarkan
angket (questionnaire).
d.
Menyusun alat-alat yang
akan dipergunakan dalam penialain hasil belajar peserta didik
Tahapan menyusun
alat-alat yang akan dipergunakan dalam penialain hasil belajar peserta didik
ini mengacu kepada teknik evaluasi yang digunakan. Misalnya untuk pelaksanaan
teknik observasi, alat evaluasi yang perlu disiapkan yakni berupa pedoman
observasi dan blanko untuk mencatat hasil yang akan diperoleh dalam observasi.
Contoh lain yakni seperti dengan menyiapkan butir-butir soal tes hasil belajar
pada evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik tes. Daftar check (check
list), rating scale, panduan wawancara (interview guide) atau daftar angket (questionnaire),
untuk evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik nontes. Apabila alat-alat
evaluasi yang akan digunakan cukup tersedia maka kita tinggal memilih salah
satu dari alat tersebut, tetapi apabila alat-alat yang kita gunakan belum
tersedia, maka kita harus menyusun sendiri alat-alat evaluasi yang akan
digunakan. Masalah penyususnan alat-alat evaluasi merupakan hal yang sangat
penting dalam proses evaluasi sebab tepat tidaknya data yang diperoleh
tergantung kepada baik tidaknya lat evaluasi yang kita gunakan.
e.
Menentukan kriteria
atau tolak ukur
Setelah menyusun
alat-alat yang akan dipergunakan dalam penialain hasil belajar peserta didik,
kegiatan selanjutnya yakni menentukan kriteria. Dalam tahapan ini, guru menentukan
kriteria atau tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan
untuk memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
f.
Menentukan
frekuensi evaluasi.
Setelah alat-alat
evaluasi yang kita gunakan telah ditetapkan dan tetapkan kriterianya, maka
langkah selanjutnya yang dilakukan yakni meentukan frekuensi evaluasi tersebut.
Frekuensi evaluasi tersebut artinya kapan dan seberapa kali evaluasi hasil
belajar itu akan dilaksanakan dalam suatu periode tertentu.. Dalam evaluasi
terhadap hasil belajar, suatu pedoman yang tepat digunakan untuk menetapkan
frekuensi evaluasi adalah susunan dari bahan pelajaran yang mana misalnya suatu
bahan pelajaran terdiri atas empat unit, maka evaluasi terhadap bahan pelajaran
tersebut paling sedikit hendaknya dilaksanakan setiap akhir dari suatu unit.
2.
Menghimpun data
Dalam
evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah
melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes hasil belajar
(apabila evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik tes), atau melakukan pengamatan,
wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-instrumen tertentu berupa
rating scale, check list, interview guide atau questionnaire (apabila evaluasi
hasil belajar itu menggunakan teknik nontes).
Pelaksanaan
evaluasi artinya bagaimana melaksanakan suatu evaluasi, baik melalui tes maupun
nontes. Dalam pelaksanaan tes lisan, kita harus memperhatikan kondisi tempat
tes diadakan. Suasana pelaksanaan tes harus kondusif agar peserta didik nyaman
mengerjakan tes. Dalam melaksanakan tes tertululis juga harus kondusif sehimgga
gangguan dari luar dapat dihindari dan suasana tes dapat berjalan lebih tertib.
Untuk itu, perlu disusun tata tertib pelaksanaan tes, waktu, tempat duduk,
pengawas, maupun bidang studi yang disajikan.
3.
Melakukan
verifikasi data
Data yang
telah berhasil dihimpun harus disaring terlebih dahulu sebelum diolah lebih
lanjut. Proses penyaringan itu dikenal dengan istilah penelitian data atau
verifikasi data. Langkah verifikasi adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap
data yang telah diperoleh dalam langkah menghimpun data. Setelah data-data yang
diperoleh sudah diyakini kebenarannya maka data tersebut sudah dapat diolah.
Namun jika data tersebut masih diperkirakan mengandung kesalahan-kesalahan,
untuk itulah perlu diadakan verifikasi terlebih dahulu. Setelah melakukan
pemeriksaan data tersebut, dilanjutkan dengan seleksi data yakni memisahkan
data yang baik yaitu data yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh
mengenai diri individu atau sekelompok individu yang sedang dievaluasi, dari
data yang kurang baik yaitu data yang akan mengaburkan gambaran yang akan
diperoleh apabila data itu ikut serta diolah. Jadi langkah verifikasi ini
dilakukan apabila dalam sekumpulan data yang kita peroleh ada tanda-tanda atau
kemungkinan-kmungkinan bahwa tidak keseluruhan dari data tersebut benar.
4.
Mengolah dan
menganalisis data
Setelah data
diverifikasi, langkah selanjutnya yakni melakukan pengolahan dan analisis data
tersebut. Mengolah dan menganilisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud
untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam
kegiatan evaluasi. Untuk keperluan itu maka data hasil evaluasi perlu disusun
dan diatur sedemikian rupa sehingga data evaluasi tersebut dapat memberikan
gambaran yang jelas terhadap proses evaluasi yang dilakukan. Dalam pengolahan
data biasanya sering digunakan analisis statistik, terutama jika bertemu dengan
data kuantitatif yakni data-data yang berbentuk angka.
5.
Memberikan
interpretasi dan menarik kesimpulan
Jika data
hasil evaluasi sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah selanjutnya
adalah menafsirkan data tersebut sehingga memberikan makna. Memberikan
interpretasi bermaksud memberikan pernyataan mengenai hasil pengolahan data.
Penafsiran terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria terentu yang
disebut norma. Norma dapat ditetapkan terlebih dahulu secara rasional dan
sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan ataupun dapat dibuat
berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam melaksanakan evaluasi. Sebaliknya
bila penafsiran data itu tidak berdasarkan kriteria atau norma tertentu, hanya
berdasarkan pertimbangan pribadi maka termasuk suatu kesalahan. Ada dua jenis
penafsiran data yakni penafsiran kelompok dan penafsiran individual. Penafsiran
kelompok adalah penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik
kelompok berdasarkan data hasil evaluasi, antara lain prestasi kelompok,
rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap guru, dan maeri pelajaran yang
dibeikan serta distribusi nilai kelompok. Sedangkan penafsiran indifidual
adalah penafsiran yang hanya tertuju kepada individu saja. Misalnya, dalam
kegiatan bimbingan dan penyuluhan atau situasi klinis lainnya. Dalam mengadakan
penafsiran data baik secara kelompok maupun individual, guru harus menggunakan
norma-norma yang standar, sehingga data yang diperoleh dapat dibandingkan
dengan norma-norma tersebut.
Penafsiran
atau interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakikatnya adalah
merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah
mengalami pengolahan dan penganalisisan itu. Atas dasar interpretasi terhadap
data hasil evaluasi itu pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan
tertentu. Kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi itu sudah barang tertentu
mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri, apakah hasil evaluasi
tersebut sudah berhasil mencapai tujuan ataukah belum.
6.
Laporan hasil
evaluasi
Langkah ke
enam dalam melaksanakan evaluasi yakni melaporkan hasil evaluasi ke berbagai
pihak yang berkepentingan, seperti pimpinan atau kepala sekolah, pemerintah,
dan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang dicapai
peserta didik dapat diketahui oleh berbagai pihak dan dapat menentukan langkah
selanjutnya. Disamping itu, laporan juga penting bagi peserta didik itu sendiri
agar ia mengetahui kemampuan yang dimilikinya dan atas dasar itu ia menentuan
kemana arah yang harus ditempuhnya serta apa yang harus dilakukannya. Selain
untuk siswa, bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun,
diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna
yang terkandung di dalamnya maka pada akhirnya evaluator akan dapat mengambil
keputusan atau merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai
tindak lanjut dari pembelajaran, apakah akan dilanjutka
ke pembelajaran selanjutnya apabila hasil evaluasi sudah dirasa mencapai
tujuan, atau mengulang pemberian materi apabila hasil evaluasi dirasa kurang.
PENUTUP
Langkah-langkah
yang hendaknya dilaksanakan dalam mengadakan evalasi dalam pembelajaran secara
umum terdiri dari 6 langkah yakni:
1.
Menyusun rencana
evaluasi hasil belajar
2.
Menghimpun data
3.
Melakukan
verifikasi data
4.
Mengolah dan
menganalisis data
5.
Memberikan
interpretasi dan menarik kesimpulan
6.
Laporan hasil
evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2011, Prosedur Evaluasi
Pembelajaran. Tersedia pada
http://andijosua.blogspot.com/2011/03/prosedur-evaluasi-pembelajaran.html.
Diakses tanggal 20 September 2013.
Nurkancana, Wayan dan
Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Rizkey Andita, 2011, Prosedur
Evaluasi Pembelajaran. Tersedia pada http://rizkeyandita.blogspot.com/2011/11/download-artikel-prosedurevaluasi.html.
Diakses tanggal 20 September 2013.
Sudijono, Anas. 1996. Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi.